Jumat, 04 Oktober 2013

BISNIS MUDAH, UNTUNG BERLIMPAH

AYO, AYO sekarang saatnya ubah hidupmu jadi lebih baik dengan menghasilkan uang sendiri
gak perlu capek, cukup di depan komputer saja sudah bisa dapet duit.


Kerja Part time 1-2 jam perhari, gaji puluhan juta rupiah. Hanya ada di bisnis ODAP terbukti membayar dan bukan penipuan.  ayo coba dengan klik link di bawah ini
http://www.penasaran.net/?ref=iwz85z

MAKALAH INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)




BAB
PEMBAHASAN

A.  Pengertian

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi bakteri yang terjadi pada saluran kemih (mencakup organ-organ saluran kemih, yaitu ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra). Infeksi saluran kemih adalah istilah umum untuk mengatakan adanya invasi mikroorganisme pada saluran kemih. Jenis ISK yang paling umum adalah infeksi kandung kemih yang sering juga disebut sebagai sistitis. Tidak semua infeksi saluran kemih menimbulkan gejala, infeksi saluran kemih yang tidak menimbulkan gejala disebut sebagai infeksi saluran kemih asimtomatis. (Wikipedia Indonesia)
Berikut beberapa kategori infeksi saluran kemih, yakni sebagai berikut:
  1. Infeksi Saluran Kemih Primer : Berdasarkan gejala sistemik pada infeksi saluran kemih ini maka ISK primer dapat dibagi menjadi 2 kategori sebagai berikut :
    • ISK lokal dapat diterapi antibiotika lokal.
    • ISK dengan beberapa gejala sistemik yang bisa diterapi secara antibiotika sistemik seperti amoksilin.
  2. Infeksi Saluran Kemih Sekunder : Infeksi saluran kemih yang disebabkan oleh penyakit lainnya. ISK berulang sendiri merupakan pertanda bahwa Infeksi saluran kemih tersebut termasuk dalam kategori sekunder karena penanganan dan pengobatan ISK sebelumnya tidak tepat. Penyebab penyakit infeksi saluran kemih sekunder adalah diakibatkan oleh obstruksi saluran kemih seperti pembesaran prostat, struktur uretra dan batu saluran kemih. Oleh karena itu, penanganan dan pengobatan penyakit infeksi saluran kemih sekunder haruslah berdasarkan penyebabnya yang perlu diketahui.
Infeksi saluran kemih sering terjdi pada wanita. Salah satu penyebabnya adalah uretra wanita yang lebih pendek sehingga bakteri kontaminan lebih mudah melewati jalur ke kandung kemih. Faktor lain yang berperan adalah kecenderungan untuk menahan urin serta iritasi kulit lubang uretra sewaktu berhubungan kelamin. Uretra yang pendek meningkatkan kemungkinan mikroorganisme yang menempel dilubang uretra sewaktu berhubungan kelamin memiliki akses ke kandung kemih. Wanita hamil mengalami relaksasi semua otot polos yang dipengaruhi oleh progesterone, termasuk kandung kemih dan ureter, sehingga mereka cenderung menahan urin dibagian tersebut. Uterus pada kehamilan dapat pula menghambat aliran urin pada keadaan-keadaan tertentu.

B.  Prevalensi
Prevalensi ISK di masyarakat makin meningkat seiring dengan meningkatnya usia. Pada usia 40 – 60 tahun mempunyai angka prevalensi 3,2 %. Sedangkan pada usia sama atau diatas 65 tahun kira-kira mempunyai angka prevalensi ISK sebesar 20%. Infeksi saluran kemih dapat mengenal baik laki-laki maupun wanita dari semua umur baik anak-anak, remaja, dewasa maupun lanjut usia.Sekitar 15% wanita, mengalami paling sedikit satu kali serangan akut infeksi saluran kemih selama hidupnya. Sebagian besar infeksi tersebut adalah asimtomatik, angka kejadiannya pada wanita hamil adalah 5%-6% dan meningkat sampai 10% pada resiko tinggi. Walaupun infeksi yang terjadi karena penyebaran kuman melalui pembuluh darah dan limfe, akan tetapi yang terbanyak dan tersering adalah kuman-kuman keatas melalui uretra kedalam kandung kemih dan saluran kemih yang lebih atas.

C.  Faktor resiko atau penyebab
Bakteri utama penyebab Infeksi saluran kemih adalah bakteri Escherichia coli (E. coli) yang banyak terdapat pada tinja manusia dan biasa hidup di kolon. Wanita lebih rentan terkena ISK karena uretra wanita lebih pendek daripada uretra pria sehingga bakteri ini lebih mudah menjangkaunya. Infeksi juga dapat dipicu oleh batu di saluran kencing yang menahan koloni kuman. Sebaliknya, ISK kronis juga dapat menimbulkan batu.
Mikroorganisme lain yang bernama Klamidia dan Mikoplasma juga dapat menyebabkan ISK pada laki-laki maupun perempuan, tetapi cenderung hanya di uretra dan sistem reproduksi. Berbeda dengan E coli, kedua bakteri itu dapat ditularkan secara seksual sehingga penanganannya harus bersamaan pada suami dan istri.
D.  Tanda dan gejala

Tanda dan gejala ISK pada bagian bawah adalah :
1.    Nyeri yang sering dan rasa panas ketika berkemih
2.    Spasame pada area kandung kemih dan suprapubis
3.    Hematuria
4.    Nyeri punggung dapat terjadi

Tanda dan gejala ISK bagian atas adalah :
1.    Demam
2.    Menggigil
3.    Nyeri panggul dan pinggang
4.    Nyeri ketika berkemih
5.    Malaise
6.    Pusing
7.    Mual dan muntah


E.   Penanganan atau terapinya
1.      Terapi farmakologis
   Terapi farmakologi yang diberikan meliputi :
1.      Cotrimoxazole
Nama Dagang : Bactrim® (Roche), Kaftrim® (Kimia Farma), Inatrim® (Indo Farma), Primadex® (Dexa Medica), Sanprima® (Sanbe), Triminex® (Konimex)
Indikasi : Infeksi Saluran Kemih, Infeksi Saluran Pencernaa, Infeksi Saluran Pernapasan, Infeksi kulit
Kontra Indikasi : hipersensitif terhadap komponen obat, anemia megaloblastik
Efek samping dari cotrimoxazole antara lain: megaloblastosis, leukopenia, trombositopenia (pada orang dengan defisiensi folat), dermatitis eksfoliatif, sindroma Steven-Johnson, nekrolisis epidermal toksik (jarang), mual, muntah, sakit kepala, dll.
         Dosis
         Cotrimoxazole digunakan untuk infeksi ringan saluran kemih bagian bawah. Dosis 160 mg trimethoprim dan 800 mg sulfamethoxazole setiap 12 jam selama 10 hari menyembuhkan sebagian besar pasien. Pemberian dosis tunggal (320 mg trimethoprim dan 1600 mg sulfamethoxazole) selama 3 hari juga efektif untuk pengobatan infeksi akut saluran kemih yang ringan, infeksi kronik dan berulang pada saluran kemih.
Bentuk Sediaan :
         Tablet ( 80 mg Trimethoprim – 400 mg Sulfamethoxazole
         Kaplet Forte (160 mg Trimethoprim – 800 mg Sulfamethoxazole )
         Sirup suspensi ( Tiap 5 ml mengandung 40 mg Trimethoprim – 200 mg Sulfamethoxazole



2.      Ciprofloxacin
Bentuk Sediaan :
         Tablet ( 80 mg Trimethoprim – 400 mg Sulfamethoxazole
         Kaplet Forte (160 mg Trimethoprim – 800 mg Sulfamethoxazole )
         Sirup suspensi ( Tiap 5 ml mengandung 40 mg Trimethoprim – 200 mg Sulfamethoxazole
         Kontra Indikasi:
         Penderita yang hipersensitivitas terhadap siprofloksasin dan derivat quinolone lainnya
         tidak dianjurkan pada wanita hamil atau menyusui,anak-anak pada masa
         pertumbuhan,karena pemberian dalam waktu yang lama dapat menghambat pertumbuhan tulang rawan.
         Hati-hati bila digunakan pada penderita usia lanjut
         Pada penderita epilepsi dan penderita yang pernah mendapat gangguan SSP hanya digunakan bila manfaatnya lebih besar dibandingkan denag risiko efek sampingnya
         Komposisi:
Ciprofloxacin 250 mg : Tiap tablet salut selaput mengandung Ciprofloxacin 250 mg
Ciprofloxacin 500 mg : Tiap tablet salut selaput mengandung ciprofloxacin 500 mg.
         Farmakologi:
Ciprofloxacin(1-cyclopropyl-6-fluoro-1,4-dihydro-4-oxo-7-(-1-piperazinyl-3-quinolone carboxylic acid) merupakan salah satu obat sintetik derivat quinolone.
Dosis :
Untuk infeksi saluran kemih :
- Ringan sampai sedang : 2 x 250 mg sehari
- Berat : 2 x 500 mg sehari
-          Untuk gonore akut cukup pemberian dosis tunggal 250 mg sehari
Nama Dagang : Ciproxin® (Bayer), Interflox® (Interbat), Nilaflox® (Nicholas), Quidex® (Ferron), Renator® (Fahrenheit), Scanax® (Tempo Scan Pasific)
Nama Generik : Ciprofloxacin
Efek samping :
Efek samping siprofloksasin biasanya ringan dan jarang timbul antara lain:
- Gangguan saluran cerna : Mual,muntah,diare dan sakit perut
- Gangguan susunan saraf pusat : Sakit kepala,pusing,gelisah,insomnia dan euphoria
- Reaksi hipersensitivitas : Pruritus dan urtikaria
- Peningkatan sementara nilai enzim hati,terutama pada pasien yang pernah mengalami kerusakan hati.
- Bila terjadi efek samping konsultasi ke Dokter


3.      Betalactam: Penicillin dan Cephalosporin
Penicillin
Cephalosporin



2.      Terapi non farmakologis
Adapun terapi non farmakologis ISK yaitu sebagai berikut :
1.      Perbanyak minum air 8 gelas sehari atau 2,5 liter dalam sehari
  1. Berceboklah dengan cara dari depan ke belakang untuk mencegah bakteri dari anus masuk ke vagina atau uretra.
  2. Bersihkan alat vital sebelum berhubungan
  3. Buang air kecil setelah berhubungan seksual untuk membersihkan bakteri dari saluran kencing
  4. Jangan menahan kencing bila Anda ingin buang air kecil
  5. Mandi dengan gayung/shower, tidak dengan bath tub
  6. Tidak menahan kemih, sebagai upaya untuk membersihkan saluran kemih dari kuman
Untuk mengurangi risiko ISK pada kateterisasi, perlu kateterisasi yang tepat. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kateterisasi antara lain jenis kateter, teknik dan lama kateterisasi.


BAB
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi bakteri yang terjadi pada saluran kemih, yang bisebabkan oleh bakteri Eschericia coli. Penderita ISK kebanyakan adalah wanita karena uretra wanita yang lebih pendek sehingga bakteri kontaminan lebih mudah melewati jalur ke kandung kemih.


MAKALAH NUTRISI UNTUK IBU MENYUSUI



       
BAB
PEMBAHASAN

1.1 Prinsip Gizi Bagi Ibu Menyusui                                                

Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik, maka berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan yang memuaskan.
Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang terpenting adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya. Dalam menyusun menu, penting untuk memperhatikan syarat-syarat dalam menyusun menu ibu menyusui yaitu : seimbang, tidak ada pantangan makanan (kecuali ibu memang alergi bahan makanan tertentu), mudah cerna dan tidak terlalu merangsang pencernaan.
Gizi Seimbang Bagi Ibu Menyusui. Prinsipnya yaitu sama dengan makanan ibu hamil, hanya jumlahnya lebih banyak dan mutu lebih baik.
a)    Syarat-syarat bagi ibu menyusui:
1.    Susunan menu harus seimbang
2.    Dianjurkan minum 8-12 gelas/hari
3.                Menghindari makanan yang banyak bumbu, terlalu panas/dingin, tidak menggunakan alkohol, guna kelancaran pencernaan ibu
4.    Dianjurkan banyak makan sayuran berwarna

b)   Bahan makanan yang dianjurkan untuk ibu menyusui:
1.    Jumlah dan mutunya lebih banyak daripada saat hamil / keadaan biasa (tinggi kalor tinggi protein)
                   2.    Bahan makanan sumber kalori : beras, roti, mie, kentang, bihun dan sebagainya.
3.  Bahan makanan sumber protein : daging, telur, hati, ayam, ikan, tahu, tempe, kacang-kacangan sebagainya.
4.    Bahan makanan sumber vitamin dan mineral yang dapat meningkatkan produksi ASI yaitu sayuran yang berwarna hijau/kuning, buah-buahan yang dagingnya berwarna merah/kuning, misalnya : bayam daun singkong, daun katuk, lamtoro gung tanpa kulit, pepaya, pisang, jeruk, jambu air, mangga sebagainya.
5.   Mengkonsumsi aneka ragam bahan makanan sumber zat besi dalam jumlah yang cukup setiap harinya misalnya: bayam, daun pepaya, kangkung, kacang merah, kacang hijau dan kacang tanah. sebagainya.
6.   Mengkonsumsi aneka ragam bahan makanan yang mengandung zat kapur/kalsium misalnya daun singkong, daun katuk, bayam, daun pepaya, singkong, keju, ikan teri dan susu. sebagainya.
7.    Perlu lebih banyak minum air putih untuk membantu memperbanyak produksi ASI
                                                     
c)    Bahan makanan yang dibatasi :
1.    Bahan makanan yang berbau merangsang : petai, bawang, jengkol.
2.  Bahan makanan yang merangsang, misalnya cabe, merica, jahe, karena bisa menyebabkan bayi mencret.
3.    Bahan makanan yang manis dan berlemak, karena bisa menyebabkan ibu menjadi gemuk.

Selain makanan, produksi ASI sangat tergantung pada 3 hal penting, yaitu:
1.    Permintaan bayi : hendaknya ibu sesering mungkin menyusui bayinya karena dengan  demikian produksi ASI akan bertambah banyak dan cukup untuk kebutuhan bayi.
2.    Psikologis ibu : ibu menyusui perlu istirahat cukup, ketenangan jiwa dan pikiran
3.    Perlu perawatan payudara untuk memberi rangsangan pada kelenjar susu agar produksi ASI meningkat.
        

1.2 Manfaat Menyusui                                         

2.1 Manfaat Susu Ibu Bagi Anak

Sudah banyak studi yang membuktikan manfaat susu ibu alias ASI dalam membangun sistem imun anak. Kenapa bisa membangun sistem imun anak? Karena pada proses menyusui, ibu memberikan antibiotik dari tubuhnya kepada anak. Manfaat susu ibu lainnya adalah:
  • Sebuah analisa dari beberapa studi menunjukan bahwa anak yang diberi susu formula sejak lahir lebih beresiko 3 kali lipat untuk di rawat dirumah sakit karena infeksi pernafasan daripada anak yang diberi ASI minimal 4 bulan.
  • Bayi yang sejak awal diberi susu formula sangat rawan terkena penyakit diare dari pada bayi yang diberi ASI sejak lahir.
  • Menyusui telah terbukti mengurangi dan mencegah infeksi telinga pada bayi.
  • Anak yang diberi ASI jarang terkena SIDS (sindrom kematian bayi mendadak).
  • Anak yang diberi Asi sejak kecil memiliki kekebalan terhadapa alergi.

2.2 Manfaat Menyusui Bagi Ibu

Menyusui memang memberikan manfaat bagi anak, tapi tahukah Anda bahwa ternyata menyusui juga memberikan manfaat bagi ibu yang menyusui. Berikut beberapa manfaat menyusui bagi seorang ibu:
  • Membantu menurunkan berat badan setelah melahirkan. Saat memproduksi susu dan menyusui, terjadi pembakaran kalori besar-besaram dalam tubuh ibu.
  • Mempercepat kembalinya ukuran rahim karena menyusui membantu tubuh melepaskan hormon oksitosin.
  • Ibu akan kehilanggan beberapa mineral yang membuat tulang jadi rapuh selama menyusui, kekosongan mineral tersebut akan segera diisi kembali dan malahan lebih padat dari sebelumnya setelah proses menyusui selesai.
  • Wanita yang menderita diabetes dapat meningkatkan kesehatan tubuhnya serta memberikan imun kepada anaknya agar kebal dari penyakit diabetes anak-anak selama proses menyusui.
  • Menyusui dapat menurunkan resiko kanker payudara.
  • Hubungan dengan bayi atau anak semakin dekat dan erat.

1.3  Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Ibu Menyusui
1.      Pengaruh makanan erat kaitannya dengan volume ASI yang diproduksi per hari.
2.      Protein, dengan adanya variasi individu maka dianjurkan penambahan 15-20 gram protein sehari.
3.      Suplementasi, jika makan sehari seimbang, suplementasi tidak diperlukan kecuali jika kekurangan satu atau lebih zat gizi.
4.      Aktivitas.
1.4 Anjuran dan Pantangan Bagi Ibu Menyusui
Tidak ada makanan yang secara khusus disarankan bagi ibu menyusui. Mereka harus makan seperti biasanya, dengan menu beragam sesuai pola makan yang seimbang. Porsinya saja yang perlu ditambah, baik melalui makan besar maupun ‘ngemil’.
Beberapa tips berikut mungkin bermanfaat:
Anjuran:
a.         Perbanyak minum. Ibu menyusui cenderung untuk merasa cepat haus karena sebagian air yang diminum dipakai tubuh untuk memproduksi ASI (87% kandungan ASI adalah air). Tambahkan frekuensi minum sebanyak 4-5 gelas per hari agar tubuh tidak kekurangan cairan. Selain air putih, susu dan buah juga dapat menjadi sumber cairan. Air seni ibu hamil yang cukup minum berwarna kuning muda, kecuali bila sebelumnya mengkonsumsi vitamin B kompleks (menjadi kuning keemasan).
b.        Perbanyak frekuensi makan menjadi lima kali: makan pagi, makan siang, snack sore, makan malam dan snack malam.
c.         Perbanyak makanan yang kaya protein dan kalsium. Protein dan kalsium sangat diperlukan untuk produksi ASI dan pertumbuhan bayi. Kebutuhan protein minimal adalah 1 gram per kg berat badan. Konsumsi kalsium yang dianjurkan adalah 1.200 mg. Susu, yoghurt, keju, tahu dan tempe adalah sumber protein dan kalsium yang bagus. Konsumsi makanan dan buah-buahan yang mengandung Vitamin D, magnesium dan zinc juga diperlukan untuk memperlancar penyerapan kalsium.
d.        Perbanyak makan buah-buahan dan sayuran yang kaya vitamin. Suplemen vitamin A, C, B1, B2, B12, niasin dan asam folat sangat diperlukan pada masa menyusui.
e.         Pastikan kecukupan konsumsi zat besi agar ibu menyusui tidak anemia. Zat besi banyak terdapat pada sayuran seperti kangkung, bayam dan katuk. Katuk merupakan sayuran spesial bagi ibu menyusui, karena dalam 100 g daun katuk terdapat sekitar 2.7 mg zat besi dan 204 mg kalsium.
                      
Pantangan:
a.         Jauhi makanan yang berkalori rendah agar tidak mengurangi selera makan.
b.        Jauhi rokok dan alkohol karena dapat meracuni bayi dan membuat pertumbuhannya terhambat.
c.         Kurangi kafein. Bila ibu menyusui sudah terbiasa minum kopi, batasi konsumsinya hingga maksimum 2 cangkir per hari. Selain kopi, kafein juga terdapat pada coklat, teh, beberapa jenis minuman ringan dan obat.
d.        Bila bayi mengalami alergi, periksa makanan apa yang telah dikonsumsi ibu. Hentikan konsumsi makanan yang menimbulkan alergi pada bayi.
e.         Jangan minum obat selama masa menyusui, kecuali sudah dikonsultasikan dengan dokter.

1.5 Kebutuhan Zat Gizi Ibu Menyusui

Kebutuhan kalori selama menyusui proporsional dengan jumlah air susu ibu yang dihasilkan dan lebih tinggi selama menyusui dibanding selama hamil. Rata-rata kandungan kalori ASI yang dihasilkan ibu dengan nurisi baik adalah 70 kal/ 100 ml, dan kira-kira 85 kal diperlukan oleh ibu untuk tiap 100 ml yang dihasilkan. Rata-rata ibu menggunakan kira-kira 640 kal/ hari untuk 6 bulan pertama dan 510 kal/ hari selama 6 bulan kedua untuk menghasilkan jumlah susu normal. Rata-rata ibu harus mengonsumsi 2300-2700 kal ketika menyusui (Dudek, 2001).
Protein. Ibu memerlukan tambahan 20 gram diatas kebutuhan normal ketika menyusui. Jumlah ini hanya 16 % dari tambahan 500 kal yang dianjurkan. Cairan. Nutrisi lain yang diperlukan selama laktasi adalah asupan cairan. Dianjurkan ibu menyusui minum 2-3 liter per hari, dalam bentuk air putih, susu dan jus buah. Vitamin dan mineral. Kebutuhan vitamin dan mineral selama menyusui lebih tinggi daripada selama hamil.


1.6 Pemberian ASI Untuk Ibu Yang Bekerja

Beberapa cara yang bisa dilakukan ibu yang sibuk bekerja agar tetap bisa memberikan ASI, khususnya ASI eksklusif selama 6 bulan :
1.    Susuilah bayi pada pagi hari sebelum berangkatbekerja. Selain itu, susui bayi lebih sering selama ada di rumah dan lebih sering lagi selama malam hari.
2.    Jika tempat kerja dekat dengan rumah, sewaktu-waktu sebaiknya pulang untuk menyusui
3.    Jika tempat kerja jauh dari rumah, selama bekerja usahakan setiap 3 jam memerah ASI, masukkan dalam wadah bersih dan tertutup dan simpan dalam lemari es dan dibawa pulang untuk simpanan ASI.
4.    Pulang kerja, setelah membersihkan diri segera susui bayi. Saat dirumah susui bayi sesuai dengan keinginannya.
5.    ASI perah yang akan diberikan kepada bayi dihangatkan terlebih dahulu dengan cara merendam wadah ASI ke dalam air panas sampai suhunya cocok untuk diminum bayi.
6.    Berikan ASI perah dengan cara menyuap memakai sendok kecil, jangan gunakan dot agar bayi tidak merancukannya dengan puting yang akan mengganggu respon bayi pada saat menyusu.
7.    ASI perah bila diletakkan dan disimpan disuhu kamar dapat bertahan 6-8 jam. Apabila di taruh di freezer bisa bertahan 2-3 bulan, dan bila dimasukkan ke lemari es bertahan 24 jam.

1.7 Dampak Kekurangan Gizi Ibu Menyusui

Kekurangan gizi pada ibu menyusui menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu dan bayinya. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbang anak, bayi mudah sakit, mudah terkena infeksi. Kekurangan zat-zat esensial menimbulkan gangguan pada mata ataupun tulang.
                                                                                       
1.8 Pendidikan Gizi Bagi Ibu Menyusui

1.      Buatlah setiap gigitan berarti – Makan makanan yang bermanfaat untuk menghasilkan susu yang baik dari segi kualitas maupun kuantitas dan mempercepat kondisi setelah melahirkan.
2.      Semua kalori tidak diciptakan setara – Memilih makanan yang mengandung kalori sesuai dengan kebutuhan.
3.      Jika anda kelaparan, maka bayi juga – Jangan melewatkan makan jika saat menyusui karena dapat memperpendek umur dan daya hidup.
4.      Jadilah ahli efesiensi – Memilih makanan yang bergizi tidak harus mahal, yang terpenting sesuai dengan kebutuhan nutrisi selama laktasi.
5.      Karbohidrat adalah isu komplek – Karbohidrat komplek kaya akan vitamin dan mineral, sehingga menghasilkan air susu yang baik dan cukup.
6.      Yang manis tidak ada manfaatnya- bahkan menimbulkan masalah – Kalori yang berasal dari gula, kurang bermanfaat, konsumsi makanan yang manis dikurangi.
7.      Makanlah makanan yang alami – Makanan olahan biasanya banyak kehilangan nilai gizinya sehingga akan mengurangi nilai gizi air susu.
8.      Buatlah kebiasaan makan yang baik sebagai kebiasaan keluarga, hal ini akan bermanfaat untuk kesehatan keluarga.
9.      Jangan minum minuman beralkohol, obat-obatan, kopi atau merokok. Hal tersebut akan mempengaruhi produksi air susu dan menimbulkan gangguan pada ibu dan bayi.


BAB
PENUTUP

A.  KESIMPULAN

Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang, panggilan yang lazim pada wanita baik yang sudah bersuami maupun belum. Sedangkan menyusui adalah proses pemberian susu kepada bayi atau anak kecil dengan air susu ibu (ASI) dari payudara ibu. Bayi menggunakan refleks menghisap untuk mendapatkan dan menelan susu. Tidak ada makanan yang secara khusus disarankan bagi ibu menyusui. Mereka harus makan seperti biasanya, dengan menu beragam sesuai pola makan yang seimbang. Porsinya saja yang perlu ditambah, baik melalui makan besar maupun ‘ngemil’. Dan yang pasti, makanan yang dikonsumsi oleh sang ibu harus mengandung gizi yang seimbang.

B.  SARAN

Semoga makalah ini bermanfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya serta menambah wawasan pembaca terutama dalam menentukan asupan gizi seimbang pada ibu menyusui.