BAB
PEMBAHASAN
1.1 Prinsip Gizi Bagi Ibu Menyusui
Gizi pada ibu menyusui sangat erat
kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang
bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik, maka berat badan bayi akan meningkat,
integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan yang memuaskan.
Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat
dalam mengatur nutrisinya, yang terpenting adalah makanan yang menjamin
pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan bayinya. Dalam menyusun menu, penting untuk memperhatikan
syarat-syarat dalam menyusun menu ibu menyusui yaitu : seimbang, tidak ada
pantangan makanan (kecuali ibu memang alergi bahan makanan tertentu), mudah
cerna dan tidak terlalu merangsang pencernaan.
Gizi Seimbang Bagi Ibu Menyusui.
Prinsipnya yaitu sama dengan makanan ibu hamil, hanya jumlahnya lebih banyak
dan mutu lebih baik.
a)
Syarat-syarat bagi ibu menyusui:
1. Susunan menu harus seimbang
2. Dianjurkan minum 8-12 gelas/hari
3. Menghindari makanan yang banyak
bumbu, terlalu panas/dingin, tidak menggunakan alkohol, guna kelancaran
pencernaan ibu
4. Dianjurkan banyak makan sayuran berwarna
b)
Bahan makanan yang dianjurkan untuk ibu menyusui:
1.
Jumlah dan mutunya lebih banyak
daripada saat hamil / keadaan biasa (tinggi kalor tinggi protein)
2. Bahan makanan sumber kalori : beras, roti, mie, kentang, bihun dan
sebagainya.
3.
Bahan makanan sumber
protein : daging, telur, hati, ayam, ikan, tahu, tempe, kacang-kacangan
sebagainya.
4.
Bahan makanan sumber vitamin
dan mineral yang dapat meningkatkan produksi ASI yaitu sayuran yang berwarna
hijau/kuning, buah-buahan yang dagingnya berwarna merah/kuning, misalnya :
bayam daun singkong, daun katuk, lamtoro gung tanpa kulit, pepaya, pisang,
jeruk, jambu air, mangga sebagainya.
5. Mengkonsumsi aneka ragam bahan makanan sumber
zat besi dalam jumlah yang cukup setiap harinya misalnya: bayam, daun pepaya,
kangkung, kacang merah, kacang hijau dan kacang tanah. sebagainya.
6. Mengkonsumsi aneka ragam bahan
makanan yang mengandung zat kapur/kalsium misalnya daun singkong, daun katuk,
bayam, daun pepaya, singkong, keju, ikan teri dan susu. sebagainya.
7. Perlu lebih
banyak minum air putih untuk membantu memperbanyak produksi ASI
c)
Bahan makanan yang dibatasi :
1.
Bahan makanan yang berbau
merangsang : petai, bawang, jengkol.
2. Bahan makanan yang merangsang, misalnya
cabe, merica, jahe, karena bisa menyebabkan bayi mencret.
3.
Bahan makanan yang manis dan berlemak,
karena bisa menyebabkan ibu menjadi gemuk.
Selain makanan, produksi ASI sangat
tergantung pada 3 hal penting, yaitu:
1.
Permintaan bayi : hendaknya ibu sesering mungkin menyusui bayinya karena
dengan demikian produksi ASI akan
bertambah banyak dan cukup untuk kebutuhan bayi.
2. Psikologis
ibu : ibu menyusui perlu istirahat cukup, ketenangan jiwa dan pikiran
3. Perlu
perawatan payudara untuk memberi rangsangan pada kelenjar susu agar produksi
ASI meningkat.
1.2 Manfaat Menyusui
2.1 Manfaat Susu Ibu Bagi Anak
Sudah banyak studi yang membuktikan manfaat susu
ibu alias ASI dalam membangun sistem imun anak. Kenapa bisa membangun sistem
imun anak? Karena pada proses menyusui, ibu memberikan antibiotik dari tubuhnya
kepada anak. Manfaat susu ibu lainnya adalah:
- Sebuah analisa dari beberapa studi menunjukan bahwa anak yang diberi susu formula sejak lahir lebih beresiko 3 kali lipat untuk di rawat dirumah sakit karena infeksi pernafasan daripada anak yang diberi ASI minimal 4 bulan.
- Bayi yang sejak awal diberi susu formula sangat rawan terkena penyakit diare dari pada bayi yang diberi ASI sejak lahir.
- Menyusui telah terbukti mengurangi dan mencegah infeksi telinga pada bayi.
- Anak yang diberi ASI jarang terkena SIDS (sindrom kematian bayi mendadak).
- Anak yang diberi Asi sejak kecil memiliki kekebalan terhadapa alergi.
2.2 Manfaat Menyusui Bagi Ibu
Menyusui
memang memberikan manfaat bagi anak, tapi tahukah Anda bahwa ternyata menyusui
juga memberikan manfaat bagi ibu yang menyusui. Berikut beberapa manfaat
menyusui bagi seorang ibu:
- Membantu menurunkan berat badan setelah melahirkan. Saat memproduksi susu dan menyusui, terjadi pembakaran kalori besar-besaram dalam tubuh ibu.
- Mempercepat kembalinya ukuran rahim karena menyusui membantu tubuh melepaskan hormon oksitosin.
- Ibu akan kehilanggan beberapa mineral yang membuat tulang jadi rapuh selama menyusui, kekosongan mineral tersebut akan segera diisi kembali dan malahan lebih padat dari sebelumnya setelah proses menyusui selesai.
- Wanita yang menderita diabetes dapat meningkatkan kesehatan tubuhnya serta memberikan imun kepada anaknya agar kebal dari penyakit diabetes anak-anak selama proses menyusui.
- Menyusui dapat menurunkan resiko kanker payudara.
- Hubungan dengan bayi atau anak semakin dekat dan erat.
1.3 Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Ibu Menyusui
1.
Pengaruh makanan erat kaitannya dengan volume ASI yang
diproduksi per hari.
2.
Protein, dengan adanya variasi individu maka dianjurkan
penambahan 15-20 gram protein sehari.
3.
Suplementasi, jika makan sehari seimbang, suplementasi tidak
diperlukan kecuali jika kekurangan satu atau lebih zat gizi.
4.
Aktivitas.
1.4 Anjuran dan Pantangan
Bagi Ibu Menyusui
Tidak ada makanan
yang secara khusus disarankan bagi ibu menyusui. Mereka harus makan seperti
biasanya, dengan menu beragam sesuai pola makan yang seimbang. Porsinya saja
yang perlu ditambah, baik melalui makan besar maupun ‘ngemil’.
Beberapa tips berikut mungkin bermanfaat:
Anjuran:
a.
Perbanyak minum. Ibu menyusui cenderung untuk merasa cepat
haus karena sebagian air yang diminum dipakai tubuh untuk
memproduksi ASI (87% kandungan ASI adalah air). Tambahkan frekuensi minum
sebanyak 4-5 gelas per hari agar tubuh tidak kekurangan cairan. Selain air
putih, susu dan buah juga dapat menjadi sumber cairan. Air seni ibu hamil yang
cukup minum berwarna kuning muda, kecuali bila sebelumnya mengkonsumsi vitamin
B kompleks (menjadi kuning keemasan).
b.
Perbanyak frekuensi makan menjadi lima kali: makan pagi,
makan siang, snack sore, makan malam dan snack malam.
c.
Perbanyak makanan yang kaya protein dan kalsium. Protein dan
kalsium sangat diperlukan untuk produksi ASI dan pertumbuhan bayi. Kebutuhan
protein minimal adalah 1 gram per kg berat badan. Konsumsi kalsium yang
dianjurkan adalah 1.200 mg. Susu, yoghurt, keju, tahu dan tempe adalah sumber
protein dan kalsium yang bagus. Konsumsi makanan dan buah-buahan yang
mengandung Vitamin D, magnesium dan zinc juga diperlukan untuk memperlancar
penyerapan kalsium.
d.
Perbanyak makan buah-buahan dan sayuran yang kaya vitamin.
Suplemen vitamin A, C, B1, B2, B12, niasin dan asam folat sangat diperlukan
pada masa menyusui.
e.
Pastikan kecukupan konsumsi zat besi agar ibu menyusui tidak
anemia. Zat besi banyak terdapat pada sayuran seperti kangkung, bayam dan
katuk. Katuk merupakan sayuran spesial bagi ibu menyusui, karena dalam 100 g
daun katuk terdapat sekitar 2.7 mg zat besi dan 204 mg kalsium.
Pantangan:
a.
Jauhi makanan yang berkalori rendah agar tidak mengurangi
selera makan.
b.
Jauhi rokok dan alkohol karena dapat meracuni bayi dan
membuat pertumbuhannya terhambat.
c.
Kurangi kafein. Bila ibu menyusui sudah terbiasa minum kopi,
batasi konsumsinya hingga maksimum 2 cangkir per hari. Selain kopi, kafein juga
terdapat pada coklat, teh, beberapa jenis minuman ringan dan obat.
d.
Bila bayi mengalami alergi, periksa makanan apa yang telah
dikonsumsi ibu. Hentikan konsumsi makanan yang menimbulkan alergi pada bayi.
e.
Jangan minum obat selama masa menyusui, kecuali sudah
dikonsultasikan dengan dokter.
1.5 Kebutuhan Zat Gizi Ibu Menyusui
Kebutuhan kalori selama menyusui
proporsional dengan jumlah air susu ibu yang dihasilkan dan lebih tinggi selama
menyusui dibanding selama hamil. Rata-rata kandungan kalori ASI yang dihasilkan
ibu dengan nurisi baik adalah 70 kal/ 100 ml, dan kira-kira 85 kal diperlukan
oleh ibu untuk tiap 100 ml yang dihasilkan. Rata-rata ibu menggunakan kira-kira
640 kal/ hari untuk 6 bulan pertama dan 510 kal/ hari selama 6 bulan kedua
untuk menghasilkan jumlah susu normal. Rata-rata ibu harus mengonsumsi 2300-2700
kal ketika menyusui (Dudek, 2001).
Protein. Ibu memerlukan tambahan 20
gram diatas kebutuhan normal ketika menyusui. Jumlah ini hanya 16 % dari
tambahan 500 kal yang dianjurkan. Cairan. Nutrisi lain yang diperlukan
selama laktasi adalah asupan cairan. Dianjurkan ibu menyusui minum 2-3 liter
per hari, dalam bentuk air putih, susu dan jus buah. Vitamin dan mineral.
Kebutuhan vitamin dan mineral selama menyusui lebih tinggi daripada selama
hamil.
1.6 Pemberian ASI Untuk Ibu Yang Bekerja
Beberapa cara yang
bisa dilakukan ibu yang sibuk bekerja agar tetap bisa memberikan ASI, khususnya
ASI eksklusif selama 6 bulan :
1. Susuilah bayi pada pagi hari sebelum berangkatbekerja.
Selain itu, susui bayi lebih sering selama ada di rumah dan lebih sering lagi selama
malam hari.
2. Jika tempat kerja dekat dengan rumah, sewaktu-waktu
sebaiknya pulang untuk menyusui
3. Jika tempat kerja jauh dari rumah, selama bekerja
usahakan setiap 3 jam memerah ASI, masukkan dalam wadah bersih dan tertutup dan
simpan dalam lemari es dan dibawa pulang untuk simpanan ASI.
4. Pulang kerja, setelah membersihkan diri segera susui
bayi. Saat dirumah susui bayi sesuai dengan keinginannya.
5. ASI perah yang akan diberikan kepada bayi dihangatkan
terlebih dahulu dengan cara merendam wadah ASI ke dalam air panas sampai
suhunya cocok untuk diminum bayi.
6. Berikan ASI perah dengan cara menyuap memakai sendok kecil,
jangan gunakan dot agar bayi tidak merancukannya dengan puting yang akan
mengganggu respon bayi pada saat menyusu.
7. ASI perah bila diletakkan dan disimpan disuhu kamar dapat
bertahan 6-8 jam. Apabila di taruh di freezer bisa bertahan 2-3 bulan, dan bila
dimasukkan ke lemari es bertahan 24 jam.
1.7 Dampak Kekurangan Gizi Ibu Menyusui
Kekurangan gizi pada ibu menyusui
menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu dan bayinya. Gangguan pada bayi
meliputi proses tumbang anak, bayi mudah sakit, mudah terkena infeksi.
Kekurangan zat-zat esensial menimbulkan gangguan pada mata ataupun tulang.
1.8 Pendidikan Gizi Bagi Ibu Menyusui
1.
Buatlah setiap gigitan berarti – Makan makanan yang
bermanfaat untuk menghasilkan susu yang baik dari segi kualitas maupun
kuantitas dan mempercepat kondisi setelah melahirkan.
2.
Semua kalori tidak diciptakan setara – Memilih makanan yang
mengandung kalori sesuai dengan kebutuhan.
3.
Jika anda kelaparan, maka bayi juga – Jangan melewatkan
makan jika saat menyusui karena dapat memperpendek umur dan daya hidup.
4.
Jadilah ahli efesiensi – Memilih makanan yang bergizi tidak
harus mahal, yang terpenting sesuai dengan kebutuhan nutrisi selama laktasi.
5.
Karbohidrat adalah isu komplek – Karbohidrat komplek kaya
akan vitamin dan mineral, sehingga menghasilkan air susu yang baik dan cukup.
6.
Yang manis tidak ada manfaatnya- bahkan menimbulkan masalah
– Kalori yang berasal dari gula, kurang bermanfaat, konsumsi makanan yang manis
dikurangi.
7.
Makanlah makanan yang alami – Makanan olahan biasanya banyak
kehilangan nilai gizinya sehingga akan mengurangi nilai gizi air susu.
8.
Buatlah kebiasaan makan yang baik sebagai kebiasaan
keluarga, hal ini akan bermanfaat untuk kesehatan keluarga.
9.
Jangan minum minuman beralkohol, obat-obatan, kopi atau
merokok. Hal tersebut akan mempengaruhi produksi air susu dan menimbulkan
gangguan pada ibu dan bayi.
BAB
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang, panggilan yang lazim
pada wanita baik yang sudah bersuami maupun belum. Sedangkan menyusui adalah
proses pemberian susu kepada bayi atau anak kecil dengan air susu ibu (ASI)
dari payudara ibu. Bayi menggunakan refleks menghisap untuk mendapatkan dan
menelan susu. Tidak ada makanan yang secara khusus disarankan bagi ibu
menyusui. Mereka harus makan seperti biasanya, dengan menu beragam sesuai pola
makan yang seimbang. Porsinya saja yang perlu ditambah, baik melalui makan
besar maupun ‘ngemil’. Dan yang pasti, makanan yang dikonsumsi oleh sang
ibu harus mengandung gizi yang seimbang.
B. SARAN
Semoga makalah ini bermanfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca pada
umumnya serta menambah wawasan pembaca terutama dalam menentukan asupan gizi seimbang
pada ibu menyusui.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar